Benarkah angkot penyebab utama kemacetan ?

Kalian pernah jalan - jalan ke Bogor ?, apa yang kalian kenal dengan bogor ?, Kota hujankah, Tales Bogor kah, Kebun Raya kah, Puncak kah atau angkot yang ngejubel. hehe. Sebenernya yang membedakan Bogor dan Jakarta adalah, kalo di Jakarta terjadi macet karena banyaknya jumlah kendaraan, dan akan terus meningkat. Tapi kalo di Bogor, selalu macet karena Angkot yang menyebalkan, semaunya mengambil jalan. Tapi sebenarnya kalian akan berpikir seperti itu kalau kita sedang mengendarai motor atau mobil, tapi kalau kita naik angkot, maka kita akan berpikir pengguna motor dan mobilah yang menjengkelkan. Jadi sebenarnya yang membuat masalah Kita atau Angkot ?. Kenapa kita, bukan pengendara motor dan angkot ?, Karena kalau kita menanya kepada pengemudi angkotnya, mereka akan berkata \”Ya penumpannya juga yang ngeberentiin dimana aja ?\”, jadi kesimpulannya, angkot akan berhenti sembarangan dikarenakan penumpannya yang gak tertib. Nah kalau kita bisa tertib menaiki angkot, maka angkot gak akan punya alasan untuk berhenti sembarangan dan membahayakan pengguna jalan yang lain. Kalian tahu, orang - orang akan memberikan tips mengendarai motor aman adalah sebagai berikut. \”Kalo bawa motor, jangan di belakang angkot !\”, kalian sadar, kalau sebenarnya himbauan itu muncul karena kebiasaan angkot yang ugal - ugalan memberhentikan kendaraanya dimana aja, tanpa ada peringatan lebih dulu. Nah pasti alasannya karena ada penumpang yang mau turun atau mau naik angkot. Ya gitu lahh.. manjang jadinya,

Kebiasaan itu sudah menjadi iklim tersendiri di semua daerah, tapi gw membatasinya hanya di kawasan Bogor, karena gw merasakan sendiri. Angkot di bogor bisa dibilang paling banyak dan paling nekat membawa angkotnya, dan tanpa disadari hal itu mengganggu iklim lalu lintas, bisa membuat macet, pengguna jalan jadi emosi bahkan kecelakaan yang meyebabkan hal yang tak di inginkan. Jadi gimana dong solusinya.

Kalau kita hapus angkot dari dunia ini, itu yang gak mungkin, kalau buat mereka tertib, mereka juga mikirin setoran, jadi ya gak peduli dengan peraturan, dimana ada penumpang, disanalah dia akan berhenti. Jadi intinya, gimana kalau penumpangnya yang tertib ?.. Itu yang bisa diusahakan. lalu bagaimana caranya.

Gini.. sebenernya sistem halte udah lama di sosialisasikan, namun karena kurangnya pengawasan dari pemerintah dan juga kurangnya kesadaran kita, halte hanya digunakan tempat neduh aja pas hujan.. Jadi sekarang gw nyalahin petugas nih ?, sebenernya masalah ini jika dibuat mind mapnya akan berujung dan bercabang kepada siapa saja yang terlibat dalam lalu lintas. Jadi kenapa gw melimpahkannya kepada petugas, bukankah tugas mereka mengawasi dan mengatur, jadi mereka lebih punya wewenang dalam mengatur lalu lintas. Kenapa kalo ada pejabat mau lewat kayaknya lalu lintas lancar ya,. karena ada petugas yang ngatur, coba kalo setiap hari kejadiannya kayak gitu, kayaknya serasa hari sabtu terus. Sayangnya petugas tidak terlalu memperdulikan hal ini. Di tempat gw petugas hanya ada di pagi aja. sianya udah pada nongkrong di warung, atau balik ke pos. Loh bukannya mereka manusia juga. Jadi wajar dong kalo capek. Tapi bukan berarti jalanan di abaikan. Ok kalo jalan lancar sih gak apa2. Coba kalo kayak di simpangan depok di jalan raya jakarta-bogor., udah lampu pengatur lalu lintas mati, pada rebut2an jalanan, ada pos petugas 2 buah, masih aja tuh petugas gak keliatan ujung idungnya. Kalo kayak di talang, kota bogor. petugas siap tanggap. Jadi gak ada angkot yang ngetem dan jalanan lancar. walaupun jumlah kendaraan yang meningkat masih menyebabkan macet terkadang. Jadi sebenernya yang salah siapa sihh,,, gw makin ngawur ya..

Emang memusingkan kalo harus menjelaskan kepada kalian masalah di atas. Nahh. kalo udah tau kenyataannya kayak gitu. kenapa sih gw, loe dan semuanya nyadar aja bikin jalanan lancar dengan menaati apa yang di tentukan, dan tertib.